Kamis, 25 Juni 2020

MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN
A.    PENGERTIAN MANUSIA
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologisrohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga sering kali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita. Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janinbayibalitaanak-anakremajaakil balikpemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
B.    PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI
1.     Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai kemungkinan.
2.     Sokrates
Menurut Sokrates, pengertian manusia adalah makhluk hidup yang memiliki dua kaki, yang tidak berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.

3.     I Wayan Watra
Menurut I Wayan Warta, manuisa merupakan makhluk yang dinamis yang menganut trias dinamika yaitu cipta, karsa, dan rasa.
4.     Erbe Sentanu
Menurut Erbe Sentanu, manusia merupakan makhluk sebaik – baiknya yang diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk citaannya yang lain.
5.     Agung. P. P.
Menurut Agung P. P., Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan akal pikiran yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.
6.     Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany
Menurut Omar Mohammad Al – Toumi Al – Syaibany, pengertian manusia adalah makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir / akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan.

C.    MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu;
1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

D.    PENGERTIAN HARAPAN
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis".
Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi di mana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.
E.    PENGERTIAN HARAPAN MENURUT PARA AHLI
-        Snyder  (2000) 
Menyatakan  harapan  adalah  keseluruhan  dari  kemampuan  yang dimiliki  individu  untuk  menghasilkan  jalur  mencapai  tujuan  yang  diinginkan, bersamaan dengan motivasi yang dimiliki untuk menggunakan jalur-jalur tersebut. Harapan didasarkan pada harapan positif dalam pencapaian tujuan.
-        Synder, Irving, dan  Anderson  (dalam  Snyder,  2000)
menyatakan  harapan  adalah  keadaantermotivasi  yang  positif  didasarkan  pada  hubungan  interaktif  antara  agency (energi  yang  mengarah  pada  tujuan)  dan  pathway  (rencana  untuk mencapai tujuan).
-        Edwards (dalam Lopez, 2009)
Menyatakan harapan adalah Suatu mental yang positif yang akan meningkatkan kemampuan seorang individu untuk mencapai tujuan di masa depan.
-        Ceavens, Michael, dan Snyder (dalam Snyder, 2000)
Menyatakan harapan adalah sebuah proses berfikir seseorang memiliki antara  agency (energi  yang  mengarah  pada  tujuan)  dan  pathway  (rencana  untuk mencapai tujuan), serta harapan merupakan sebuah rasa sukses yang berasal dari agency (energi  yang  mengarah  pada  tujuan)  dan  pathway  (rencana  untuk mencapai tujuan).
-        Josep & Linley, 2004)
Harapan mencerminkan persepsi individu terkait kapasitas mereka untuk mengkonseptualisasikan tujuan secara jelas, mengembangkan strategi spesifik untuk mencapai tujuan tersebut (pathways thinking), menginisiasi dan mempertahankan motivasi untuk menggunakan strategi tersebut (agency thinking).
F.     KOMPONEN HARAPAN
Komponen harapan dari Snyder (1994) terdiri dari 3 komponen, yaitu tujuan (goals), willpower dan waypower.
-        Tujuan (goals)
Tujuan merupakan obyek, pengalaman, atau hasil yang dibayangkan dan diinginkan dalam pikiran individu. Hal tersebut merupakan sesuatu yang individu inginkan untuk didapatkan atau dicapai (Snyder, 1994). Individu ingin mengalami, mendapatkan, menciptakan ataupun menjadikan keinginannya menjadi kenyataan. Tujuan tersebut dapat berupa sesuatu yang penting dan membutuhkan waktu lama (misalnya, mengembangkan teori mengenai motivasi manusia) atau berupa sesuatu yang bersifat sederhana (misalnya, berkendaraan ke sekolah).
Tujuan tersebut juga dapat bervariasi, dalam arti persepsi individu mengenai kemungkinan untuk mencapai sesuatu, bervariasi dari sangat rendah sampai sangat tinggi. Dalam hal ini, individu yang memiliki harapan tinggi cenderung untuk membuat tujuan yang meningkat sedikit demi sedikit dari tujuan yang telah dicapai sebelumnya (Linley & Joseph, 2004).
-        Willpower
Willpower merupakan energi mental yang menggerakan individu untuk berpikir penuh dengan harapan dan mengarahkan individu menuju tujuan yang ingin dicapai (Snyder, 1994). Willpower merupakan sesuatu yang menentukan dan mempertahankan serta membantu individu ketika bergerak menuju arah tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain, willpower dapat menggerakkan persepsi individu bahwa ia mampu untuk berinisiatif dan mempertahankan perilaku yang mengarah pada tujuan yang diinginkan.
Walaupun willpower dapat digunakan pada berbagai macam tujuan, akan lebih mudah untuk melaksanakan hal tersebut jika individu telah memiliki bayangan tentang suatu tujuan yang penting. Willpower akan lebih mudah dibentuk jika individu memahami dengan jelas dan dapat merepresentasikan tujuan dalam pikirannya. Tujuan yang tidak jelas tidak dapat membuat individu bergerak untuk mencapai tujuan. Individu yang memiliki willpower merupakan individu yang telah memahami serta fokus pada apa yang ia inginkan untuk dirinya dan mengetahui dengan tepat bagaimana cara mencapai tujuan. Jika individu mampu untuk memperjelas tujuannya, maka ia akan dipenuhi oleh pikiran yang aktif dan penuh kekuatan.
Kemampuan individu untuk menghasilkan willpower ditentukan sebagian oleh pengalaman individu menyatukan pikiran dan tubuh dalam mencapai tujuan sebelumnya. Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah willpower bukan merupakan sesuatu yang diperoleh ketika mengejar tujuan tanpa mengalami rintangan dalam kehidupan. Sebaliknya, hal tersebut berdasarkan pengetahuan tacit ( tacit knowledge) kita bahwa kita mampu berjalan melewati rintangan menuju tujuan selama saat-saat penuh tekanan, kita mampu menggunakan usaha mental untuk mengatasinya. Oleh sebab itu, individu yang mempunyai keinginan yang kuat ( willpower tinggi) merupakan individu yang dapat mengatasi kesulitan.
Sebagai contoh, penting bagi individu untuk menerapkan willpower pada situasi seperti mencari pekerjaan, mencari pasangan, memiliki anak, dan menghadapi suatu penyakit.
-        Waypower
Waypower merupakan rencana mental atau peta jalan yang dapat mengarahkan cara individu untuk dapat berpikir penuh dengan harapan (Snyder, 1994). Waypower menunjukkan rute dimana individu harus berjalan dari satu tempat menuju tujuan yang diinginkan. Waypower merupakan kapasitas mental yang dapat digunakan untuk menemukan satu atau beberapa jalan yang efektif untuk mencapai tujuan. Persepsi bahwa seseorang dapat terlibat dalam cara berpikir penuh harapan merupakan hal yang penting dalam pembentukan waypower .
Sama halnya dengan willpowerwaypower juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Waypower (kemampuan untuk merencanakan) mengenai sesuatu dapat diaplikasikan pada beberapa tujuan yang berbeda, terutama jika tujuan yang ingin dicapai telah didefinisikan dengan jelas. Waypower juga ditentukan oleh pengalaman individu sebelumnya ketika berhasil menemukan satu atau lebih jalan menuju tujuan. Perasaan individu yang merasa mampu untuk menemukan berbagai jalan jalan menuju tujuan dipengaruhi oleh faktor seperti sukses menemukan jalan lain menuju tujuan ketika jalan kita yang utama memiliki rintangan. Keadaan mental tersebut menyebabkan individu menemukan jalan alternatif menuju tujuan yang diinginkan.
G.    HUBUNGAN MANUSIA DENGAN HARAPAN

Harapan dalam kehidupan manusia merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan supaya sesuatu itu terjadi. Dalam menantikan adanya sesuatu yang terjadi dan diharapkan, manusia harus melibatkan manusia lain atau kekuatan lain di luar dirinya supaya sesuatu terjadi atau terwujud. 

Menurut macamnya ada harapan yang optimis dan harapan pesimistis (tipis harapan). Harapan yang optimis artinya sesuatu yang akan terjadi itu sudah memberikan tanda-tanda yang dapat dianalisis secara rasional, bahwa sesuatu yang akan terjadi akan muncul pada saatnya. Dan harapan yang pesimistis ada tanda-tanda rasional tidak akan terjadi. 

Harapan itu ada karena manusia hidup. Manusia hidup penuh dengan keinginannya atau maunya. Setiap manusia memiliki harapan yang berbeda-beda, orang yang berpikir luas, harapannya pun akan luas. Begitupun sebaliknya, orang yang berpikir sempit maka harapannya juga akan sempit. 

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal-hal sebagai berikut : 

1. Harapan apa yang baik 

2. Bagaimana cara mencapai harapan itu 

3. Bagaiman bila harapan tidak tercapai 

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya harapan manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat, dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini. Namun kita sebagai manusia harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan dan terwujud. 

H.    CONTOH KASUS YANG GTERJADI
Seorang bapak yang berumur sekitar 30 tahun harus mengutang kepada bank dengan jumlah yang banyak di karenakan bapak terbut terlalu mengikuti keinginanya  untuk membeli sebuah mobil. Karena keinginanya bapak tersebut langsung saja meminta pinjaman kepada bank tanpa memikirkan apa yang terjadi selanjutnya. Sebelum dia membeli mobil tersebut bapak terssebut sempat di berikan pendapat oleh teman kerjanya tentang harapanya untuk membeli mobbil tersebut apakah ia harus menabung untuk membeli mobil atau menabung untuk menghidupi keluarganya. Namun bapak tersebut terlalu memikirkan harapanya untuk ingin membeli sebuah mobil yang diinginkanya tanpa mendengarkan pendapat dari temanya tersebut. Alhasil bapak tersebut memiliki banyak hutang di berbagai temanya dan hutang di suatu bank di karenakan terlalu memikirkan keinginanya dan bapak tersebut sekarang tidak tau harus berbuat apa setelah kejadian yang sudah dia lakukan.




DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar