Senin, 06 Januari 2020

PEMUDA DAN SOSIALISASI


Pemuda dan Sosialisasi

    A.    Norma-norma dalam masyarakat
Istilah norma berasal dari kata Latin norma yang berarti sebuah aturan, standar, atau pola tindakan. Pada dasarnya, norma merupakan rujukan perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam perspektif sosiologi, norma merujuk pada norma sosial yang merupakan seperangkat aturan yang dibuat oleh suatu kelompok orang yang secara khusus mengatur apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam berbagai situasi. 
Adapun norma-norma yang ada di dalam masyarakat adalah :
  1. Norma agama, merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat dosa.
  2. Norma kebiasaan, merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan secara berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga. Pelanggaran terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan dan lain sebagainya.
  3. Norma kesusilaan, merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat membedakan perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang tua. Sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir batin.
  4. Norma hukum, merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa perintah dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya adalah melakukan korupsi. Sanksi bagi pelanggar norma hukum adalah denda, penjara, atau hukuman mati.
  5. Norma kesopanan, merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang dianggap wajar dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil mengucapkan salam ketika bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa kritik dan lain-lain.
    B.    Masalah-masalah dalam kepemudaan
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan memimpin bangsa. Masa depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sekarang, sebab merekalah yang menggantikan generasi sebelumnya dalam memompin bangsa. Oleh karena itu generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan zaman. Namun banyak juga generasi muda yang memiliki suatu masalah dalam hidupnya penyebab itulah yang menyebabkan generasi muda tidak dapat berkembang.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan generasi muda adalah :
Ø  tidak adanya nilai dan norma ukuran prilaku menyimpang.
Ø  adanya kepribadian yang memiliki kecendrungan untuk melakukan penyimpangan.
Ø  kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan norma di masyarakat.
Dengan demikian jika trlah terjadi penyimpangan maka timbul berbagai macam permasalahan geneasi muda yang muncul pada saat ini, antara lain :
Ø  menurunnya jiwa idealism.
Ø  kekurang pastian yang dialami para generasit muda terhadap masa depan.
Ø  kurangnya lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran.

    C.    Hakikat Kepemudaan
Sumpah Pemuda, ikrar sakral para pemuda dari berbagai penjuru Indonesia yang telah diucapkan pada Kongres Pemuda II tahun 1928. Menjadi salah satu tonggak dalam pergerakan Indonesia menuju kemerdekaan. Dari sumpah pemuda pula, membuktikan bahwa tanah air kita yang terdiri dari beragam suku bangsa ini ternyata dapat bersatu. Serta mempunyai satu visi yang sama, yakni kemerdekaan Indonesia.Dari banyak peristiwa sejarah bangsa ini, menjadi tak berlebihan jika pemuda akhirnya dinobatkan sebagai nahkoda dari pergerakan Indonesia.
Semangat sumpah pemuda tidak hanya sebatas ikrar dalam kebangsaan, namun lebih kepada tanggung jawab untuk berkontribusi pada ibu pertiwi. Menjadikan Indonesia sebagai identitas kebanggaan, sekaligus siap berkorban tenaga demi semakin bergaungnya Indonesia di mata dunia.
Sungguh miris sejatinya melihat pemuda masa kini, yang begitu mudah terprovokasi. Menelan secara mentah informasi dibalik segala kemudahan akses yang diberikan. Mendorongnya saling meninggikan ego masing-masing demi kepentingan pribadi. Hingga terkesan acuh terhadap masa depan bangsa, asal kemenangan diri sendiri senantiasa terwujud.
Pemuda tetaplah pemuda. Mudah digoyahkan semangatnya, mudah dibelokkan pemikirannya, tapi akan selalu terdepan dalam membela bangsanya. Menjadi pemuda Indonesia saat ini memang bukan lagi bicara soal adu senjata. Tidak lagi berhadapan dengan konfrontasi atau peperangan.
Lebih dari itu, dewasa ini para pemuda haruslah kokoh pendirian akan idealismenya di balik kemudahan duniawai yang didapat. Tetap berpegang teguh bahwa masa depan Indonesia haruslah dibentuk mulai saat ini lewat pemudanya. Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, satu pemuda dapat mengubah dunia.
D.    Pemuda dalam pola pembinaan dan pengembangan
Generasi muda merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi pembangunan nasional, generasi muda diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung  jawab untukkelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk dapat tumbuh dan berkembang cara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya.

Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
A. Landasan idil (Pancasila)
B. Landasan Konstitusional (UUD 1945)
C. Landasan Strategi (Garis-garis besar haluan negara)
D. Landasan Histories (Sumpah Pemuda dan Proklamasi)
E. Landasan Normatif (Tata Nilai diTengah Masyarakat)

    E.    Perkembangan pemuda dalam masyarakat
Perkembangan pemuda dalam masyarakat yaitu perkembangan yang dilalui oleh suatu individu untuk dapat berinterkasi atau berbaur dengan baik di dalam masyarakat tersebut dengan berbagai cara entah gotong-royong, mengikuti karang taruna atau yang lainya supaya dapat berguna bagi masyarakat.
Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya.
Berbicara tentang perubahan tentunya tidak terlepas dari sebuah kerja proses, bisa saja perubahan itu dari arah kiri ke kanan, dari bawah ke atas dan dari mundur menjadi maju, atau bahkan sebaliknya maju menjadi mundur.
Perubahan menjadi hal yang sangat diharapkan oleh setiap individu maupun suatu kelompok, yang tentunya mengarah pada hal yang positif, maju menuju ke arah yang lebih baik.
Suksesnya perubahan sangat bergantung pada siapa yang berani memulainya, jadi butuh seorang pelopor yang harus menjadi tonggak utama terjadinya sebuah perubahan tersebut.
Perubahan sangat identik dengan sebuah kemajuan ataupun kemunduran, sang pelopor menjadi kunci ke arah mana perubahan tersebut akan di bawa. Spirit terjadinya perubahan berada pada sosok pemuda yang acap kali menjadi tokoh utama dan berperan langsung dalam melakukan suatu perubahan.

    F.    Asas pembinaan dan pengembangan generasi
Azas Pembinanan
1. Asas edukatif, pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar generasi muda da        sesama  generasi muda.
2. Asas persatuan dan kesatuan bangsa         
3. Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk membina dan mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan terpadu
5.  Asas pendayagunaan dan fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi pelaksanaan program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar