Pemuda
dan Sosialisasi
A. Norma-norma
dalam masyarakat
Istilah norma berasal dari kata Latin norma yang berarti sebuah
aturan, standar, atau pola tindakan. Pada dasarnya, norma merupakan rujukan
perilaku yang berlaku dalam kelompok masyarakat tertentu. Dalam perspektif
sosiologi, norma merujuk pada norma sosial yang merupakan seperangkat aturan
yang dibuat oleh suatu kelompok orang yang secara khusus mengatur apa yang
harus dilakukan dan apa yang harus dihindari dalam berbagai situasi.
Adapun norma-norma yang ada di dalam masyarakat adalah :
- Norma
agama, merupakan norma yang berdasarkan ajaran agama dan berasal dari
Tuhan Yang Maha Esa, misalnya adalah sholat. Orang yang melakukan
pelanggaran terhadap norma agama akan mendapat dosa.
- Norma
kebiasaan, merupakan norma yang merujuk pada perbuatan yang dilakukan
secara berulang, misalnya adalah membeli oleh-oleh bagi keluarga.
Pelanggaran terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa celaan
dan lain sebagainya.
- Norma
kesusilaan, merupakan norma yang berasal dari hati agar dapat
membedakan perbuatan baik dan buruk, misalnya adalah hormat kepada orang
tua. Sanksi bagi pelanggar norma kesusilaan adalah pengucilan secara lahir
batin.
- Norma
hukum, merupakan norma yang merujuk pada seperangkat aturan berupa
perintah dan larangan yang dibuat oleh lembaga formal, misalnya adalah
melakukan korupsi. Sanksi bagi pelanggar norma hukum adalah denda,
penjara, atau hukuman mati.
- Norma
kesopanan, merupakan norma yang merujuk pada tingkah laku yang
dianggap wajar dalam masyarakat, misalnya adalah mengetuk pintu sambil
mengucapkan salam ketika bertandang ke rumah orang lain. Pelanggaran
terhadap norma kesopanan akan mendapatkan sanksi berupa kritik dan
lain-lain.
B. Masalah-masalah dalam kepemudaan
Generasi
muda adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan memimpin bangsa. Masa
depan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya sekarang, sebab merekalah
yang menggantikan generasi sebelumnya dalam memompin bangsa. Oleh karena itu
generasi muda perlu diberi bekal berupa ilmu pengetahuan sesuai dengan tuntutan
zaman. Namun banyak juga generasi muda yang memiliki suatu masalah dalam
hidupnya penyebab itulah yang menyebabkan generasi muda tidak dapat berkembang.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan generasi muda adalah :
Ø tidak adanya nilai dan norma ukuran prilaku menyimpang.
Ø adanya kepribadian yang memiliki kecendrungan untuk melakukan
penyimpangan.
Ø kurangnya kontrol sosial atau pengawasan terhadap pelaksanaan
norma di masyarakat.
Dengan
demikian jika trlah terjadi penyimpangan maka timbul berbagai macam
permasalahan geneasi muda yang muncul pada saat ini, antara lain :
Ø menurunnya jiwa idealism.
Ø kekurang pastian yang dialami para generasit muda terhadap
masa depan.
Ø kurangnya lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya
tingkat pengangguran.
C. Hakikat Kepemudaan
Sumpah Pemuda, ikrar sakral para
pemuda dari berbagai penjuru Indonesia yang telah diucapkan pada Kongres Pemuda
II tahun 1928. Menjadi salah satu tonggak dalam pergerakan Indonesia menuju
kemerdekaan. Dari sumpah pemuda pula, membuktikan bahwa tanah air kita yang
terdiri dari beragam suku bangsa ini ternyata dapat bersatu. Serta mempunyai
satu visi yang sama, yakni kemerdekaan Indonesia.Dari banyak peristiwa sejarah
bangsa ini, menjadi tak berlebihan jika pemuda akhirnya dinobatkan sebagai
nahkoda dari pergerakan Indonesia.
Semangat sumpah pemuda tidak
hanya sebatas ikrar dalam kebangsaan, namun lebih kepada tanggung jawab untuk
berkontribusi pada ibu pertiwi. Menjadikan Indonesia sebagai identitas
kebanggaan, sekaligus siap berkorban tenaga demi semakin bergaungnya Indonesia
di mata dunia.
Sungguh miris sejatinya melihat
pemuda masa kini, yang begitu mudah terprovokasi. Menelan secara mentah
informasi dibalik segala kemudahan akses yang diberikan. Mendorongnya saling
meninggikan ego masing-masing demi kepentingan pribadi. Hingga terkesan acuh
terhadap masa depan bangsa, asal kemenangan diri sendiri senantiasa terwujud.
Pemuda tetaplah pemuda. Mudah
digoyahkan semangatnya, mudah dibelokkan pemikirannya, tapi akan selalu
terdepan dalam membela bangsanya. Menjadi pemuda Indonesia saat ini memang
bukan lagi bicara soal adu senjata. Tidak lagi berhadapan dengan konfrontasi
atau peperangan.
Lebih dari itu, dewasa ini para
pemuda haruslah kokoh pendirian akan idealismenya di balik kemudahan duniawai
yang didapat. Tetap berpegang teguh bahwa masa depan Indonesia haruslah
dibentuk mulai saat ini lewat pemudanya. Seribu orang tua hanya bisa bermimpi,
satu pemuda dapat mengubah dunia.
D.
Pemuda dalam
pola pembinaan dan pengembangan
Generasi muda
merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi
pembangunan nasional, generasi muda diharapkan dapat memikul tugas dan tanggung
jawab untukkelestarian kehidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi
muda perlu mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas-luasnya
untuk dapat tumbuh dan berkembang cara wajar baik jasmani, rohani maupun
sosialnya.
Pola dasar pembinaan
dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Tujuannya agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan
dalam penanganannya benar-benar menggunakannya sebagai pedoman sehingga
pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan:
A. Landasan idil (Pancasila)
B. Landasan
Konstitusional (UUD 1945)
C. Landasan Strategi
(Garis-garis besar haluan negara)
D. Landasan Histories
(Sumpah Pemuda dan Proklamasi)
E. Landasan Normatif (Tata Nilai diTengah
Masyarakat)
E.
Perkembangan pemuda dalam masyarakat
Perkembangan pemuda dalam masyarakat yaitu
perkembangan yang dilalui oleh suatu individu untuk dapat berinterkasi atau
berbaur dengan baik di dalam masyarakat tersebut dengan berbagai cara entah
gotong-royong, mengikuti karang taruna atau yang lainya supaya dapat berguna
bagi masyarakat.
Peran pemuda dalam setiap episode sejarah
kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan
tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya
sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak
terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya.
Berbicara tentang perubahan tentunya tidak
terlepas dari sebuah kerja proses, bisa saja perubahan itu dari arah kiri ke
kanan, dari bawah ke atas dan dari mundur menjadi maju, atau bahkan sebaliknya
maju menjadi mundur.
Perubahan menjadi hal yang sangat diharapkan
oleh setiap individu maupun suatu kelompok, yang tentunya mengarah pada hal
yang positif, maju menuju ke arah yang lebih baik.
Suksesnya perubahan sangat bergantung pada
siapa yang berani memulainya, jadi butuh seorang pelopor yang harus menjadi
tonggak utama terjadinya sebuah perubahan tersebut.
Perubahan sangat identik dengan sebuah
kemajuan ataupun kemunduran, sang pelopor menjadi kunci ke arah mana perubahan
tersebut akan di bawa. Spirit terjadinya perubahan berada pada sosok pemuda
yang acap kali menjadi tokoh utama dan berperan langsung dalam melakukan suatu
perubahan.
F.
Asas pembinaan dan pengembangan generasi
Azas Pembinanan
1. Asas edukatif, pembinaan dan pengembangan oleh unsur diluar
generasi muda da sesama generasi muda.
2. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
3. Asas swakarsa, menumbuhkan kemauan generasi muda untuk
membina dan mengembangkan diri sendiri dan lingkungannya.
4. Asas keselarasan terpadu
5. Asas pendayagunaan dan
fungsionalisasi, makin banyaknya organisasi pemuda yang ada maka perlu diadakan
penataan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna bagi pelaksanaan
program-program generasi muda dalam pembangunan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar