Jumat, 15 November 2019

Pelapisan Sosial


Pelapisan Sosial
            A.    Pengertian Stratifikasi
Stratifikasi sosial atau bisa di sebut juga pelapisan sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat secara bertingkat atau bisa juga di sebut pengelompokkan ssosial berdasarkan statusnya. Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul Social Stratification mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur. Adapun pengertian stratifikasi sosial menurut para ahli adalah :

1.     Menurut Robert M. Z. Lawang Menurutnya Stratifikasi sosial ialah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilege dan prestise.

2.     Menurut Horton Dan Hunt Menurutnya Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.

3.     Menurut Soerjono Soekanto Menurutnya Startifikasi sosial ialah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

4.     Menurut Astrid S. Susanto Menurutnya Stratifikasi sosial ialah hasil kebiasaan hubungan antar manusia secara teratur dan tersusun sehingga setiap orang setiap saat mempunyai situasi yang menentukan hubungannya dengan orang secara vertikal maupun horizontal dalam masyarakat.

B.    Terjadinya Pelapisan Sosial

Setiap proses sosial selalu ada di masyarakat namun ternyata ada beberapa proses terbentuknya pelapisan sosial itu sendiri. Ada pelapisan sosial yang terbentuk secara alami lalu kemudian berbaur di masyarakat namun ada juga pelapisan sosial yang terbentuknya memang di sengaja. Adapun penjelasan tentang proses terbentuknya pelapisan sosial adalah:

1.     Proses terbentuknya pelapisan sosial dengan di sengaja

Dalam proses ini terjadi karena perbedaan suatu keberadaan dimana perbedaan kreatif dengan inovatif yang jarang di ketahui orang. Keberadaan suatu pemimpin di dalam suatu kelompok masyarakat berguna untuk menjaga keteraturan hidup bermasyarakat. Dan tentunya pemimpin ini selalu di hormati oleh warga serta mendapatkan hak istimewatersendiri sebagai seorang pemimpin masyarakat. Pelapisan sosial yang terbentuk karena tidak sengaja memiliki dua system yaitu :

1)    Sistem scalar

Sistem scalar adalah pelapisan sosial di masyarakat yang terjadi akibat pembagian kekuasaan dari bawah menuju ke atas atau bisa di bilang vertikal. Sehingga ada masyarakat yang berada di bawah, di tengah, dan di tangga paling atas. Ini perbedaan resosialisasi dengan sosialisasi.

2)    Sistem fungsional

Sedangkan sistem fungsional adalah pelapisan sosial yang terjadi karena di sengaja dan pembagian setiap lapisan memang di tentukan oleh kebijakan masyarakat tersebut.

2.     Proses terbentuknya pelapisan sosial secara alami

Pelapisan ini biasanya terjadi begitu sajadi dalam masyarakat tanpa di rencanakan terlebih dahulu. Sehingga tanpa di sadari oleh masyarakat lainya bisa muncul sebuah penggologan tersendiri antar sesama warga. Baik itu penggolongan berdasarkan peranannya di masyarakat ataupun berdasarkan tingkat materi yang ia miliki. Biasanya pelapisan sosial yang terjadi secara alami ini terjadi bergantung pada waktu dan tempat. Sehingga setiap daerah memiliki pelapisan sosialnya sendiri-sendiri dan tentu saja berbeda dengan pelapisan sosial yang ada di daerah lainnya. Bisa saja di tempat Anda pelapisan sosial yang terjadi karena ada masyarakat yang lebih berilmu namun di tempat lain terjadi pelapisan sosial karena materi.

C.    Perbedaan pelapisan sosial

Pelaspisan sosial dibagi menjadi tiga yaitu pelapisan sosial secara tertutup, pelapisan sosial secara terbuka, dan pelapisan sosial secara campuran. Adapin pengertian dari ketiga perbadaan pelapisan sosial tersebut adalah :

Ø  Pelapisan sosial tertutup

Pelapisan sosial ini adala dimana anggota dari setiap pelapisan sulit untuk mengadakan mobilitas dari satu lapisan ke lapisan lainya. Karena dalam pelapisan ini orang yang berstatus tinggi dan terhormat di tentukan karena keturunan atau kelahiran

Contoh :

·       Seorang yang memiliki kulit hitan ( negro ) tidak bisa setara dengan orang yang memiliki kulit pustih.

·       Pada zaman kerajaan dimana anak seorang raja hanya boleh bersosialisasi pada sesame anak raja lainya.

Ø  Pelapisan sosial terbuha

Pelapisan sosial ini bersifat dinamis karena memiliki mobilitas yang sangat besar dimana setiap anggota bebas melakukan mobilitas sosiall baik vertikal maupun horizontal. Karena setiap orang datap memiliki kesempatan untuk emnaikkan derajatnya.

Contoh :

·       Seorang yang hanya lulusan SMA dapan memiliki pekerjaan yang lebih bagus daripada lulusan sarjana dikarenakan dia berusaha sangat keras.

·        Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.

Ø  Pelapisan sosial campuran

Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

D.    Kriteria pengglongan masyarakat

Kriteria penggolongan masyarakat terbagi menjadi 4 yaitu :

a)     Kriteria status sosial

Kriteria stratifikasi pada status sosial membedakan kelas sosial berdasarkan status sosialnya. Anggota-anggota masyarakat yang memiliki status sosial lebih terhormat menempati lapisan sosial lebih tinggi dibandingkan anggota masyarakat yang tidak memiliki status sosial dalam masyarakat.

Sebagai contoh, status sosial ini yang menjadi klarifikasi dalam stratifikasi sosial adalah tokoh masyarakat, tokoh cendekiawan, dan tokoh agama lebih dihormati dalam kehudupan bermasyarakat. Dalam sitem ini tidak ada ukuran kekayaan karena di dasari pada peran dan fungsinya dalam masyarakat, adapaun yang menjadi ukurannya adalah peran dalam lembaga sosial.

b)    Kriteria ekonomi

Kriteria ini membedakan golongan berdasarkan kelas kepemilikan, kekayaan dan penghasilan. Sistem ekonomi membagi pelapisan sosial dalam tig akelas yaitu :

Ø  Kelas Atas(Upper Class), yang terdiri dari kelas atas atas, kelas atas menengah, dan kelas atas bawah.

Ø  Kelas Menengah (Middle Class), yang terdiri dari kelas menengah atas, ketas menengah, dan kelas menengah bawah.

Ø  Kelas Bawah (Lower Class), yang terdiri dari kelas bawah atas, kelas bawah menengah, kelas bawah bawah.

c)     Kriteria Pendidikan

Kriteria ini membedakan golongan masyarakat berdasarkan tinggirendahnya tingkat Pendidikan yang di peroleh oleh suatu orang. Smakin tinggi Pendidikan seseorang semakin tinggii juga tingkat sosial dalam masyarakat. Sebagai contoh perbedaan seseorang yang berpendidikan lulusan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

d)    Kriteria politik

Kriteria ini membedakan seseorang dari jabatanya atau pengkatnya semakin tinggi pangkat atau jabatan yang diperoleh semakin tinggi juga status sosialnya. Kriteria politik dapat dibagi menjadi 3 tipe pelapisan sosial yaitu :

Ø  Tipe kasta yaitu sistem pelapisan sosial yang sulit ditembus untuk melakukan perpindahan status dan bawah ke atas ataupun sebaliknya karena dipisahkan oleh garis tegas dan bersifat kaku. Contoh pelapisan kekuasaan berdasarkan tipe kasta tampak pada peran dan fungsi yang diperolah raja (penguasa), bangsawan orang-orang yang bekerja di pemerintahan dan pegawai rendah seperti tukang, pelayan, petani, buruh tani, nelayan, dan budak

Ø  Tipe oligarki yaitu sistem pelapisan sosial yang masih memiliki garis pemisah tegas. Akan tetapi, dasar pembedaan kelas-kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat Pada tipe oligarki kedudukan setiap individu masih didasarkan pada kelahiran Meskipun demikian, individu diberi kesempatan naik ke lapisan sosial atas.

Ø  Tipe demokratis yaitu tipe pelapisan sosial dengan garis pemisah antar lapisan bersifat fleksibel. Faktor kelah Iran tidak memengaruhi sistem pelapisan sosial ini. Contoh sistem pelapisan sosial demokratis antara lain akan tampak pada pemimpin politik, pemimpin partai, orang kepercayaan dan pemimpin organisasi besar.

E.    Persamaan derajat

·       Pengertian persamaan derajat

Persamaan derajat adalah persamaan yang dimiliki oleh diri pribadi kepada diri orang lain ataupun masyarakat, dimana suatu individu dan individu lainya dianggap sama atau sederajat dengan yang lainya tanpa ada perbedaan apapun itu.

·       Persamaan derajat di Indonesia

Persamaan derajat adalah persamaan nilai ,harga taraf yang membedakan makhluk yang satu dengan makhluk yang lainnya.Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk tuhan yang dibekali cipta,rasa,karsa dan hak-hak serta kewajiban azasi manusia .Martabat adalah tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat.sedangkan kesamaan derajat adalah tingkatan ,martabat,dan kedudukan manusia sebagai makhluk tuhan yang memiliki kemampuan kodrat,hak dan kewajiban.

Di negara Indonesia memiliki landasan hukum yang menyangkut tentang persamaan derajat yaitu :

Ø  Landasan ideal : Pancasila

Ø  Landasan konstitusional : UUD 1945 yaitu :

§  Pembukaan UUD 1945 padea alinea ke 1,2,3,4

§  Batang tubuh (pasal)UUD 1945 yaitu :

§  Segala warga negara bersamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1).
§  Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2).
§  Kebebasan berserikat, berpendapat dan berpolitik (pasal 28).
§  Kebebasan memeluk dan melaksanakan agama/kepercayaan (pasal 29 ayat 1).
§  Hak dan kewajiban membela negara (pasal 30).
§  Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran (pasal 31).

Ø  Ketetapan MPR No IV/MPR/1999 tentang GBHN.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial

https://materiips.com/proses-terbentuknya-pelapisan-sosial

https://citramediatec.co.id/pengertian-kesamaan-derajat/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar